Minggu, 27 April 2014

Bukan Diriku

Sejak itu, kita mulai dekat dan aku mulai menyukaimu. Aku tau rasa itu salah. Ya, benar. Kamu sudah memliki dia, begitupun dengan aku sebaliknya.  Tapi, mau bagaimana? Semakin ingin aku menjauh darimu, semakin aku teringat padamu.
Aku pernah berharap, bisa menjadi kekasihmu, kelak. Tapi, untuk apa aku berharap seperti kepadamu? Bodoh! Dia tidak akan pernah menyukaiku. Walaupun kita sering bersama. Toh, kuyakin, dia hanya menganggap 'kita' teman.
Semakin aku menjauh darimu, semakin manis sikapmu padaku. Ohtuhan. Mengapa menjadi seperti ini? Dia membuatku semakin tersiksa. Tapi, aku menyukai perlaukannya.
"Lo ngapain disini? Lo suka sama dia? Jadian!" hingga semua tau aku sering bersamanya. Lebih sering bersamanya dibanding dengan kekasihku. "Lo ngapain masih disini? Pulang!" aku terdiam.Aku menangis. Aku menatap matanya yang sayu. Sungguh, aku tak ingin jauh darinya. Dia melihat kearahku, dia mengangguk lalu tersenyum. Sungguh, kamu membuatku semakin tersiksa.
****
"Jadi, lo pilih dia apa gua?" kami berhenti disebuah taman dekat sana. Bentakkannya membuatku semakin takut. Kenapa harus ini yang di pertanyakan? Haruskah aku memilih? Aku benci pilihan! Aku menyayangimu, tapi aku juga tidak ingin kehilangan dirinya. Aku tidak ingin kamu pergi, begitupun dengan dia.
"Aku.... pilih kamu" semoga ini jalan yang terbaik untuk kamu, dirinya, dan diriku. Semoga, walaupun aku harus memilihmu, aku berharap, masih bisa bertemu dengan dia.
"Kalo lo pilih gua, jauhin dia. Jangan deket-deket dia lagi. Gua gasuka!" Suatu jawaban yang tidak pernah ku minta, kudengar dan kurasakan. Mengapa menjadi seperti ini?  Harapan yang telah kubuat berakhir sia-sia. Yatuhan, mengapa engkau membuatku semakin tersiksa?
"Bisakan laukin itu demi gue?" aku semakin bingung. Aku menyukainya, tidak ingin menjauh darinya yatuhaaaann:(
Aku mengangguk dengan berat hati. Sedetik kemudian, air mata ini datuh dari pelupuk mataku. Dia memelukku, dan emngusap air mataku. "Kamu jangan nangis lagi ya. Maaf tadi aku udah bentak kamu. Aku sayang kamu" lalu dia mencium keningku. Aku semakin menangis meraskan perlakuannya. Aku menyukai perhatiannya kepadaku. Tapi aku juga tersiksa jika harus menjauhi dirinya. Semoga ini yang terbaik, walau harus ada korbannya, dan itu, aku:')
****
Sudah hampir 3 bulan aku tidak berkomunikasi lagi denganmu. Sejak kejadian itu, kita semakin menjauh. Dan aku hanya bisa fake smile disaat aku melihatmu bahagia bersamanya. Jika, ini yang terbaik untukmu dan diriku, aku rela melepasmu. Walau kinii, bukan diriku yang ada disisimu. Aku mencintaimu<3{}:')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar