Sejak itu, kita mulai dekat dan aku mulai menyukaimu. Aku tau rasa itu
salah. Ya, benar. Kamu sudah memliki dia, begitupun dengan aku
sebaliknya. Tapi, mau bagaimana? Semakin ingin aku menjauh darimu, semakin aku teringat padamu.
Aku pernah berharap, bisa menjadi kekasihmu, kelak. Tapi, untuk apa aku
berharap seperti kepadamu? Bodoh! Dia tidak akan pernah menyukaiku.
Walaupun kita sering bersama. Toh, kuyakin, dia hanya menganggap 'kita'
teman.
Semakin aku menjauh darimu, semakin manis sikapmu padaku. Ohtuhan.
Mengapa menjadi seperti ini? Dia membuatku semakin tersiksa. Tapi, aku
menyukai perlaukannya.
"Lo ngapain disini? Lo suka sama dia? Jadian!" hingga semua tau aku
sering bersamanya. Lebih sering bersamanya dibanding dengan kekasihku.
"Lo ngapain masih disini? Pulang!" aku terdiam.Aku menangis. Aku menatap
matanya yang sayu. Sungguh, aku tak ingin jauh darinya. Dia melihat
kearahku, dia mengangguk lalu tersenyum. Sungguh, kamu membuatku semakin
tersiksa.
****
"Jadi, lo pilih dia apa gua?" kami berhenti disebuah taman dekat sana.
Bentakkannya membuatku semakin takut. Kenapa harus ini yang di
pertanyakan? Haruskah aku memilih? Aku benci pilihan! Aku menyayangimu,
tapi aku juga tidak ingin kehilangan dirinya. Aku tidak ingin kamu
pergi, begitupun dengan dia.
"Aku.... pilih kamu" semoga ini jalan yang terbaik untuk kamu, dirinya,
dan diriku. Semoga, walaupun aku harus memilihmu, aku berharap, masih
bisa bertemu dengan dia.
"Kalo lo pilih gua, jauhin dia. Jangan deket-deket dia lagi. Gua
gasuka!" Suatu jawaban yang tidak pernah ku minta, kudengar dan
kurasakan. Mengapa menjadi seperti ini? Harapan yang telah kubuat
berakhir sia-sia. Yatuhan, mengapa engkau membuatku semakin tersiksa?
"Bisakan laukin itu demi gue?" aku semakin bingung. Aku menyukainya, tidak ingin menjauh darinya yatuhaaaann:(
Aku mengangguk dengan berat hati. Sedetik kemudian, air mata ini datuh
dari pelupuk mataku. Dia memelukku, dan emngusap air mataku. "Kamu
jangan nangis lagi ya. Maaf tadi aku udah bentak kamu. Aku sayang kamu"
lalu dia mencium keningku. Aku semakin menangis meraskan perlakuannya.
Aku menyukai perhatiannya kepadaku. Tapi aku juga tersiksa jika harus
menjauhi dirinya. Semoga ini yang terbaik, walau harus ada korbannya,
dan itu, aku:')
****
Sudah hampir 3 bulan aku tidak berkomunikasi lagi denganmu. Sejak
kejadian itu, kita semakin menjauh. Dan aku hanya bisa fake smile disaat
aku melihatmu bahagia bersamanya. Jika, ini yang terbaik untukmu dan
diriku, aku rela melepasmu. Walau kinii, bukan diriku yang ada disisimu.
Aku mencintaimu<3{}:')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar